Rabu, 26 Desember 2012

Motorik Kasar dan Motorik Halus



Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus


1.   Perkembangan Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang menantang baginya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

2.   Perkembangan Gerakan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar (Anonim, 2011).

Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat alat mainan.

a)  Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya, kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya sendiri.  Kondisi in akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

b)  Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat menyesuaikan dangan lingkungan sekolah. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal sekolah dasar, anak sudah dapat silatih menulis menggambar melukis dan baris berbaris.

c)  Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat untuk anak akan bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akn terkucilkan atau menjadi anak yang finger (terpinggirkan)

d)  Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi perkembangan self concept (kepribadian anak) (Dwi, 2010).

Peningkatan potensi psikomotorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak secara bebas. Kegiatan diluar ruangan bisa menjadi pilihan  terbaik karena dapat memberikan stimulasi perkembangan otot. Kegiatan anak dalam ruangan, pemaksimalan ruangan dapat sijasikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari melompat dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dengan cara cara yang tidak terbatas, selain itu penyediaan alat bermain diluar ruangan bisa mendoromg anak untuk meningkatkan koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuhnya, stimulasi stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan kemampuan psikomotorik kasar. Sedangkan koordinasi, fisik dan stamina secara bertahap bisa dikembangkan secara sendiri.

Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air mengambil dan mengumpulkan batu batu, dedaunan atau benda kecil lainya, dan bermain permainan luar ruangan seperti kelerang, peningkatan potensi kemampuan psikomotorik halus ini merupakan modal dasar untuk menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar